Hambangun sejatining jiwo kasepuhan ---- "MOHON MA'AF LAHIR DAN BATIN"

Sunday, November 13, 2011

Kehidupan berpoligami menurut pemikiran saya


Pada suatu hari saya terlibat obrolan dengan seorang yang bisa dikatakan pemuka agama di daerah saya. Bermula dari obrolan kosong yang hanya bergonta ganti topik. Mulai dari cerita olah raga, kenakalan remaja, rumah tangga,  sampai politik...
“ Wah, Alloh itu Maha Besar... Jika Alloh menginginkan segala sesuatunya pasti terjadi diluar kuasa manusia “ Kata beliau berikutnya yang kurang saya mengerti kemana arah pembicaraanya. Dengan spontan saya hanya menimpali... “ Ya pak... itu pasti “

Lalu beliau melanjutkan maksudnya “ Hari ini saya sangat malu dengan isteri saya. Tadi pagi saya ke kota dengan istri. Pada waktu ditoko, saya turun dari mobil untuk membeli sesutau... dan waktu saya berhadapan dengan seorang pelayan spontan saya mengelus pipi pelayan tersebut. “ Cerita beliau sambil terbahak dan menyebut Nama Alloh. “ Alloh jika menginginkan kita itu malu, memang begitu mudahnya... waktu pulang dari kota sampai rumah, istri saya hanya diam karena memendam cemburu... Ya Alloh... “ Beliau melanjutkan ceritanya.

Lalu saya bilang seperti berikut... “ Oh, ma’af pak... yang satu ini saya tidak setuju. Karena apapun alasannya menurut pemikiran saya, mengelus pipi lawan jenis yang bukan mukhrim itu adalah dosa “ lalu beliau menyahut pembicaraan saya yang belum selesai... “ya iya dong... sebelumnya saya biasa mengelus pipi pelayan tersebut  dan sudah menjadi kebiasaan... jadi itu terjadi tanpa nafsu. Hari ini saya lupa kalau saya ke toko bersama isteri saya. Alloh kalau berkehendak agar kita lupa itu mudah saja.”
Saya bilang “ Ya pak... memang kalau Alloh menginginkan sesuatu itu memang pasti terjadi. Namun kisah bapak ini adalah penyelewengan nafsu... tanpa disadari, bapak telah kalah dengan nafsu negatif bapak. Dan itu adalah bisa dikatakan hukum sebab akibat. Coba kalau bapak tidak menuruti keinginan itu? Mungkin tidak akan terjadi kecemburuan.”

Obrolan tersebut berlangsung lumayan lama... dan akhirnya beliau mengerti bahwa  memang segala sesuatu yang kita jalani adalah pilihan. Dan jika pilihan itu mengarah pada syariat Islam maka jatuhnya pasti kebahagiaan dan keslamatan. Alloh sudah berkehendak adanya kehidupan... dan kita yang menjalani dan memilih kemana kita akan berlabuh dari perjalanan jauh kita di dunia ini.
Alloh maha luar biasa... manusia adalah komponen yang mengandung softwere otomatis yang dikendalikan di otak. Perjalanan manusia tidak luput dari pilihan – pilihan. Selalu saja kita berhadapan dengan beberapa pilihan yang terkadang sulit untuk dipilih. Dan terkadang kita tidak menyadari bahwa pilihan kita adalah keliru. Karena sifat dasar manusia egois...

Sebagian orang memilih sesuatu karena ego, bukan berdasar adil memilih. Contohnya potongan kisah diatas... Beliau ini adalah ulama, Kyai Haji yang sudah sering berdakwah. Beliau ini memahami memegang seseorang yang bukan mukhrim itu bisa dimaklumi kalau tanpa nafsu. Hal itu menurut pemikiran saya adalah pemahaman yang keliru... kenapa? Karena adanya keinginan untuk menyentuh lawan jenis itu pasti dorongan dari nafsu. Keinginan negatif yang harusnya tidak dilakukan... yang paling mendasar adalah kita ini masih manusia normal. Jika tidak karena rasa ingin yang didasari nafsu maka beliau tidak akan berniat untuk menyentuhnya.

Itulah gambaran sebagian dari kita yang melakukan poligami. Tanpa disadari mereka ini sudah larut kalah dengan nafsu. Kurang adanya rasa bersyukur. Rasa kurang dan kurang...  Dengan alasan sunnah Rosul mereka ini beristri lebih dari satu. Yang menurut saya sebenarnya mereka itu yang dipikirkan hanya nafsu. Bukan karena ibadah atau mengikuti sunah Rosul sejati. Kalau ada yang berkata “Ah, Rosululloh aja boleh kok... “ Memang benar kenyataan itu. Namun jangan lupa kalau kita adalah manusia normal yang  dalam praktek kehidupannya tidak luput dari sifat normalnya. Yaitu nafsu... siapa orang yang jika melihat wanita cantik / tampan tidak ada rasa? Jika manusia normal maka siapapun itu pasti tergoda. Terutama bagi kita yang sudah menikah beberapa tahun berlalu. Disinilah kita dituntut untuk mengendalikan semua keinginan negatif yang bersifat egois seperti halnya berpoligami. Instropeksi dan pikirkan resiko serta manfa’atnya... maka kita akan mengerti dan menjatuhkan pilihan secara adil. Adil bagi kita sendiri dan orang lain...

Kalau kita hanya berfikir poligami itu adalah sunah Rosul maka kita akan lupa kalau kita adalah manusia normal yang ego serta ibadahnya masih jauh dibawah Rosululloh. Rosululloh adalah pribadi yang luar biasa, kita hanya mampu belajar mengikuti  perjalanan Beliau sedikit demi sedikit. Bukan hanya berbicara tentang Sunah Rosul berpoligami saja. Bentuk ibadah yang lain masih banyak untuk kita perbaiki. Sunah Rosul itu banyak sekali bentuknya... kenapa yang enak saja kita mau melakukannya...?
Karena menurut saya, bagaimanapun juga orang yang berpoligami selamanya tidak akan bisa menemukan keadilan...  Kasihan mereka yang mempunyai cinta sejati untuk kita jika di duakan. Bagaimana jika cerita dibalik... kita yang di duakan?

Instropeksi secara adil... berfikir secara adil... jangan berfikir secara egois... maka kita akan faham untuk apa kita hidup jika dihubungkan dengan kehendak Alloh...

Semuanya kembali kepada pilihan kita sendiri. Karena ini adalah pemikiran saya... bukan sok pintar atau sok benar. Karena yang saya pahami adalah setiap kepala mempunyai hak masing masing berfikir...

Salam BADAR JATI



No comments:

Post a Comment

Salam sejati...

Followers

© Copyright 2012 | BADARJATI