Hambangun sejatining jiwo kasepuhan ---- "MOHON MA'AF LAHIR DAN BATIN"

Sunday, February 12, 2012

Tampil vulgar demi popularitas

Pada zaman sekarang ini, Indonesia sudah mulai bertebaran artis bergaya eropa. Terutama selebritis perempuannya. Mereka sering kali dan nyaris tampil bugil di hadapan publik. Jika dilihat sepintas, mereka berpakaian... namun pada dasarnya telanjang. Dengan pakaiannya yang super minim, belahan dada yang terlihat jelas, jarak belahan rok yang hanya beberapa centi dari pinggul. Dan hingga ketika duduk mereka kebanyakan sering kali menggoyangkan kaki atau pura-pura memperbaiki posisi roknya. Padahal yang dilakukannya adalah hanya memancing perhatian penonton agar tertuju ke body bawahnya.

Beberapa lalu saya mendapatkan artikel tetangga yang membahas tentang ini. Dan foto artis tersebut saya dapatkan dari blog tersebut. Sungguh memprihatinkan...Silakan kunjungi blognya disini.
Sebenarnya apa yang mereka cari? Sensasikah... atau popularitas? Jawaban keduanya benar... namun keduanya hanya sebagian dari yang terpenting. Yaitu terbatasnya berfikir, terbatasnya pemahaman, terbatasnya akhlak moralnya... bukan karena Agamanya. Namun karena terbatasnya berfikir hingga terjadi minimnya pemahaman tentang ajaran Agama. Karena saya yakin mereka sudah tahu kalau dari ujung rambut sampai ujung kaki perempuan adalah aurat yang harus dijaga sebagai mahkota. Hanya sebatas tahu... namun tidak memahaminya.

Artis dalam foto tersebut hanya sebagai salah satu contoh dari jutaan kezdaliman yang terjadi saat ini. Tanpa disadarinya, mereka telah berlaku mesum. Dan akan sangat buruk pengaruhnya untuk anak cucu kita nantinya. Ada obrolan menarik di salah satu keluarga yang berhubungan dengan ini. Dan obrolan tersebut terjadi ketika mereka sedang menonton dangdutan di cd yang mereka putar ... Salah satu contoh bahwa segala bukak - bukaan sudah menjadi hal yang biasa di semesta ini.

Mereka adalah :  
  • Kakak, ( perempuan
  • Adik,  ( laki - laki )
  • Ipar, ( laki - laki )


  1. Adik : Sambil terbahak ia berkata " wah, njoget kok kayak gitu ya...?"
  2. Ipar  : Halah, seneng to nontonnya? Menurutku itu bukan joget... tapi pamer tubuh dan paha. secara tidak langsung membangkitkan birahi penonton.
  3. Adik : Hahahaha...
  4. Kakak : Ya nggak to ya... joget kaya gitu kan biasa. Kan gak asyik kalau gak joget.
  5. Ipar : Joget ada batasnya mbak... itu bukan joget.  Semisal anak perempuan mbak ada yang seperti itu apa mbak nggak malu?
  6. Kakak : Ya nggak... kan kerja. Hanya sebatas mencari nafkah. Dangdut memang dituntut untuk berjoget. Kalau nggak joget siapa yang mau menonton???
  7. Ipar : Gitu ya? 
Ipar tersebut tahu kapasitas berfikir sang kakak. Makanya hanya menimpali seperti itu saja. 

Sangat memprihatinkan... demi uang mereka berfikir kalau semuanya menjadi halal. Siapa yang bilang kalau dangdut tanpa joget nggak laku??? Lihat Rhoma Irama, karyanya luar biasa... tanpa berjogetpun lagu dangdutnya selalu membahana sampai sekarang. Dan bertahan mulai tahun '70an. Bahkan, saat ini karyanya diteliti oleh 72 negara.


Jika mengandalkan joget, mereka sebenarnya bukan penyanyi... namun penari. Dan yang disesalkan, tariannya/jogetannya sering menonjolkan keseksian yang sengaja mengundang syahwat. Saya yakin mereka sengaja seperti itu... Dan lagi, saya yakin pelaku tersebut memang dasarnya berfikiran mesum dan tidak tahu malu. Jika mereka tahu malu, maka mereka tidak akan berani tampil seronok di depan publik. Mereka hanya berlomba, berkompetisi " siapa paling berani tampil vulgar, maka dialah yang paling laku" Karena pada dasarnya, mereka tidak punya prestasi positif.

Jika demi pekerjaan mereka harus seperti itu, berarti mereka menjual harga dirinya untuk dinikmati publik... Berarti tanpa tampil terbuka, mereka sebenarnya tidak mempunyai karya... tidak memiliki potensi... alias nol.

3 comments:

  1. wah terima-kasih sob sudah meneruskan artikel tersebut, sukses terus ya dengan blognya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Seandainya berbagi itu dilestarikan, maka kita akan merasakan bahwa berbagi itu indah...

      Delete
    2. paham kok, sabar ya sobat :)

      Delete

Salam sejati...

Followers

© Copyright 2012 | BADARJATI